Sejak adanya manusia, manusia telah
menggunkan berbagai material untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka. Mereka
telah menggunakan bahan yang didapatkan secara langsung di alam seperti batu,
kayu, lempung, kulit binatang, dan lain-lain. Faktanya, penamaan zaman
peradaban awal dinamakan berdasarkan perkembangan material yang digunakan
(seperti zaman batu, zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi). Pada zaman
batu, batu sudah digunakan sebagai alat penunjang kehidupan manusia untuk
mengolah makanan. Bahkan pada zaman modern, masih ada yang menggunakan batu
secara langsung untuk mengolah makanan, misalkan cobek.
Pengetahuan tentang pemanfaatan batu
seperti untuk cobek tidak bisa disebut sebagai bagian ilmu kimia zat padat
karena pengetahuan tersebut tidak melalui metode ilmiah. Ilmu kimia zat padat
baru dimulai sejak dimulainya penggunaan metode ilmiah dalam mengembangkan
ilmu. Perkembangan ilmu dan teknologi memberikan kemampuan untuk memproduksi
dan memanipulasi padatan sehingga dihasilkan berbagai padatan yang dibutuhkan
seperti dalam bidang energi, transportasi, makanan, rumah, baju, alat
elektronik, perlengkapan militer dan lain-lain.
Padatan yang dihasilkan digolongkan
dalam dua golongan, padatan kristalin dan amorf. Studi padatan kristalin
mempunyai sejarah yang jauh lebih lama karena bahan kristal lebih mudah
dipelajari daripada bahan amorf. Perkembangan paling cepat dalam studi bahan
kristalin adalah saat ditemukannya analisis kristalografi dengan difraksi
sinar-X (XRD) pada awal abad 20 oleh William Henry Bragg. W.H. Bragg
(sang ayah) dan W.L Bragg
(sang anak) mendapatkan hadiah Nobel fisika bersama
di tahun 1915 karena sumbangannya pada pengembangan
metoda analisis kristalografi sinar-X. Awalnya teknik ini hanya dapat
digunakan untuk struktur yang sangat sederhana seperi NaCl dan intan seperti
yang dilakukan oleh William Laurence Bragg. Namun dalam 80 tahun terakhir analisis
kristalografi telah berkembang dengan cepat sehingga protein dengan Mr yang sangat besar kini dapat dipelajari
dengan teknik XRD.
Selain dengan teknik difraksi,
analisis padatan dapat dilakukan dengan teknik mikroskopi, spektroskopi, dan
termal analisis yang akan dijelaskan pada bab IV. Berbagai analisis tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui sifat padatan yang disintesis. Berbagai temuan
penting padatan hasil sintesis seperti katalis berbahan dasar zeolit dan
platina (ditemukan tahun 1950an) untuk mempercepat produksi minyak, silikon
dengan kemurnian tinggi (1960an) sebagai komponen inti pada peralatan
mikroelektronik, superkonduktor oksida keramik temperatur tinggi (1986), dan
masih banyak temuan penting lainnya yang tidak mungkin disebutkan semuanya
dalam buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar